Friday, May 21, 2010

Menuju Kemenangan Besar

Aisyah berkata, “ Aku bertanya pada rosululah,
Siapakah yang lebih besar hak terhadap wanita ? jawab Rosulullah, “ Suaminya “. Siapa pula yang berhak terhadap laki laki ? jawab Rosulullah “ Ibunya “.

Wanita adalah sosok yang tiada bandingannya, Islam memberikan pandangan penghargaan dan penghormatan atas diri wanita. Wanita ibarat perhiasan yang paling indah yang layak untuk dijaga dan dilindungi martabat dan harga dirinya. Di bawah tapak kakinya-lah Surga itu berada. Dalam kehidupan berbangsa, kiprah wanita sangatlah menentukan nasib bangsa. Seorang wanita adalah ibu dari anak anaknya, partner dan pendamping suami, dan juga seorang anak dan saudara dari sebuah keluarga, wanita elemen penting dari sebuah tatanan masyarakat dan tak kalah penting bahwa wanita adalah seorang hamba Allah di bumi ini.
Sebagai seorang hamba Allah wanita memiliki potensi akal, ruhiyah dan kalifah untuk meningkatkan kadar keimanannya. Dengan keimanannya itulah ia memiliki hak sepenuhnya atas anak anaknya untuk merawat, mendidik dan membentuk pribadi tangguh baik fisik, mental dan spiritualnya. Sebagai seorang pendamping bagi suaminya, ia memiliki kewajiban untuk mendorong suami agar selalu dalam keadaan istiqomah dalam iman. Dan dalam tatanan masyarakatnya ia hendaknya mampu membina hubungan baik dengan sosialnya, beramar ma’ruf nahi mungkar, menggerakkan masyarakatnya hingga mampu memberikan usulan, solusi dan permasalahan yang ada, dengan kata lain seorang wanita harus mampu berkiprah dengan kemampuan dan kelebihannya masing masing.Dan inilah yan mampu memberikan pengaruh bagi karakter suatu bangsa yang merupakan suatu sistem besar dari tatanan masayarakat.
Bagaimana kemudian semua tersebut diatas menjadi tanggungjawab wanita? dalam Al Qur’an surat An Nisa dan At Taubah telah dianjurkan kepada mukmin laki laki dan perempuan, dan disinilah letak kesetaraan laki laki dan perempuan untuk mampu berkiprah bagi lingkungannya, meski perbedaan penciptaan yang telah ditetapkan olehNya.

4:124. Barang siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun.

9:71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolon g bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


Jaman beredar….Musim berganti
Zaman yang dihadapi sekarang ini, merupakan era globalisasi yang memberikan peluang kepada siapa saja untuk masuk memberikan wawasan ideology yang berbeda dengan ajaran Islam. Kini banyak wanita Islam yang berpakaian kafir, begitu mudahnya mereka melepas tanggung jawab moral untuk anaknya, keluarganya atau bahkan ibu bapaknya. Banyak ibu yang kehilangan wibawa dimata anak - anaknya. Kejayaan jahiliyah kembali lagi menggerogoti iman kaum muslimah yang menyenangi kemilau fatamorgana yang dibawa oleh efek negative globalisasi dan modernisasi.
Perang ideology menjadi semakin tak terelakkan manakala setiap insan berada diluar jalur keimanan yang benar. Tidak sedikit yang berada pada jalur kuning, banyak pula yang berada pada jalur merah, Sementara tak ketinggalan pengikut yang antri pada jalur biru. Qur’an dan Sunnah tak lagi disandang sebagai penuntun perilaku kehidupan sosial bermasyarakat. Dekadensi moral yang telah menggrogoti iman dan taqwa penduduk negeri ini melalui food, film, fashion, free thinkers, financial, faith dan friction atau bahkan freedom of religion tengah berhasil memporak porandakan kualitas keimanan dan kemajuan sumber daya penduduk negeri ini. Lebih parahnya lagi Kapitalis Asing yang telah merubah wajahnya menjadikan arah penduduk ini sebagai negeri pengemis dan pemulung, yang tak mampu berdiri dengan tegaknya di negeri sendiri.
Efek negative tersebut diatas menjadikan tantangan dan jeram olakan bagi wanita untuk berkiprah semakin besar. Nasyiatul Aisyiyah sebagai wadah para wanita untuk berkiprah ber amar ma’ruf nahi mungkar sesuai dengan dasar Quran dan Sunnah semestinya memiliki logika penalaran dan ide untuk membentuk cara agar bagaimana wanita mampu merespon permasalahan yang ada. Relevansitas diperlukan untuk mampu membendung arus pemikiran barat yang menurunkan martabat wanita dengan dalih pembebasannya. Tindakan merespon perubahan konteks sosial harus dapat segera dilakukan dengan arif dan sesuai pedoman Qur’an dan hadits.
Memang cukup sulit dilakukan dan inilah yang disebut sebagai perjuangan untuk membela aqidah dan agama Allah, juga untuk pembebasan penduduk dari keterpurukan dan jauh dari katasejahteraan lahir dan batin. Pekerjaan yang teramat besar namun harus tetap dapat dilakukan. Namun Nasyiah harus selalu bergerak dan bertindak merubah dan memantabkan strategi dan taktik untuk terus mencari jalan keluar yang mungkin tak mampu diraih saat ini. Namun suatu kabar gembira bagi siapa saja yang berniat untuk selalu berjuang di jalanNYa dan bersabar. Suatu kemenangan dan kebahagiaan abadi baginya.

3:142. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.

9:20. Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.





( refleksi nasyiah yang ke 79,
moga menjadi semangat untukku………..untukmu juga Nasyiah )

Selanjutnya...

Monday, March 29, 2010

Be Responsif......Waspada Bertemu TB

Bersama para ibunda Aisyiyah, beberapa waktu yang lalu salah satu Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah mengikuti pelatihan kader pemberantasan TB. Sebagai salah satu tindak lanjut dari pelatihan tersebut, dalam tulisan ini akad kami berikan sedikit mengenai pengantar bagaimana mewaspadai TB ( penyalit Tuberculossis ).
TB atau yang dikenal dengan Tubercullossis merupakan penyakit yang berasal dari bakteri TB yang masuk ke dalam organ tubuh manusia, kebanyakan menyerang organ paru paru, tetapi bisa saja menyerang organ manusia yang lain. Bakteri tersebut cepat berkembang di tempat yang lembab dan kurang ada sinar matahari, dan mudah ditularkan melalui udara.Itulah mengapa penyakit TB perlu diwasapadai karena mudahnya media penularannya dan sekarang Indonesia menempati posisi ketiga didunia sebagai negara dengan penderita TB terbanyak.
Lalu bagaimana kita bisa mencermati penderita TB ??
Penderita TB atau orang yang dicurigai menderita TB memiliki ciri ciri sebagai berikut :
1. Batuk berdahak terus menerus lebih dari 2 minggu Mungkin TB( BERTEMU )
2. Berat badan dan nafsu makan menurun
3. Demam dan berkeringat di malam hari ( tanpa aktivitas )
4. Nyeri dada dan sesak nafas
5. BAtuk dahak bercampur darah
Jika ditemukan orang yang dicurigai TB ( suspek/ Batuk Berdahak 2 minngu berturut turut dengan gejalan lain ) dianjurkan untuk segera periksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat ( UPK/ Unit Pelayanan KEsehatan )
BAgi penderita TB, tidaklah risau dan berkecil hati karena penyakit TB bisa disembuhkan dengan pengobatan yang teratur.
Suspek ( orang BERTEMU TB )akan diperiksa dahak sebanyak 3 kali untuk melihat adakah kuman TB di dalam dahak tersebut. Ketika di UPK untuk meyakinkan diperiksa dahak 1 Sewaktu, diambil ketika orang tersebut datang ke UPK. Kemudian ketika pulang diminta untuk memberikan Dahak 2 PAgi, setelah bnagun tidur. Dan yang ketiga akan diperiksa dahak 3 setelah sampai ke UPK kembali saat menyerahkan dahak pagi.
Dengan mengkonsiumsi obat Anti Tubercullosis selama 6-9 bulan secara teratur , pasien TB diyakini dapat sembuh. Dengan metode DOTS puskesmas dan rumah sakitmemberikan obat TB secara gratis bagi masyarakat.
Sehingga melalui tulisan ini, kami mengajak para NAsyiah juga seluruh masyarakat untuk mewaspadai TB dan bersama menanggulangi penyakit TB.
TB bukan penyakit kutukan
TB bukan penyakit keturunan
TB Bisa disembuhkan.

jika ada orang BERTEMU TB, hubungi 0274 7893360
Be responsif...be progresive..be creative....Nasyiah Jogja.

Selanjutnya...

Saturday, March 13, 2010

Kajian Pimpinan Season 6

Cerah menghiasi wajah para Nasyiah yang tengah berkumpul mengadakan kajian pimpinan Season 6 di rumah Saudari Dian Amalia binti Syaifuddin Amin, di Jalan Nyai Ahmad Dahlan, Nggrejen di akhir bulan Februari lalu tepatnya tanggal 28 Februari 2010. Akhirnya para pimpinan Nasyiah bisa bersilaturahmi dan mengkaji tentang bagaimana menjadi perempuan dalam keluarga. Dan saat itu kami dipandu oleh ibu Djadu yang tinggal tidak jauh dari lokasi kajian. Sangat disayangkan baru sekarang bisa kami tuliskan reportasenya.
Semua tentang keluarga, karena dari sebuah keluarga seorang anak generasi penerus bangsa ini dibentuk dan dipola seperti apa kelak saat ia dewasa.BagiPerempuan yang dilahirkan sebagai anak, sebagai calon istri, sebagai ibu, dan sebagai belahan jiwa seorang hamba Allah SWT, juga sebagai seorang pemimpin dalam masalah kerumahtangaan ,harus memiliki bekal penghidupan yang akan membentuk sebuah keluarga yang sejahtera secara sosial dan keruhanian, yaitu pendidikan iman dan akhlak.
Pendidikan ini hendaknya bersumber pada Al Qur'an dan As Sunnah, yang kemudian di polakan kepada anak, melalui panca indranya. Anak diperlihatkan pola kehidupan islami yang sebenarnya, dalam kehidupan kesehariannya, tidak hanya diperdengarkan tapi diberikan contoh nyata,karena 80 % wawasan anak diterima dari lingkungan, dan lingkungan terkecil yaitu keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap pendidikan anak sehingga seorang ibu dan ayah harus terlibat langsung dalam pembelajaran si Anak.
Disinilah peran seorang perempuan sangat besar dalam penentuan pola tersebut, tidak hanya saat setelah seorang anak itu lahir,tetapi sejak seorang perempuan memilih seorang pendamping hidupnya.Karena bagaimanapun seorang wanita akan menjadi pengikut dari seorang imam yang dipilihnya.Dan seorang laki laki yang baik untuk wanita yang baik.Seorang yang sholeh, yang memiliki rasa takut pada Allah akan menuntun makmumnya dengan penuh tanggung jawab, termasuk dalam hal pembentukan pola dalam kehidupan anak.
lalu bagaimana nasyiah...??? Seberapa dekatkah anda dengan penentuan pola itu...???
Albirru manittaqoo,

Selanjutnya...

Sunday, February 14, 2010

SAATnya Gabungkan Kekuatan !!!

LOMBA ANTAR CABANG DAN RANTING PEMUDA MUHAMMADIYAH DAN NASYIATUL AISYIYAH SE-KOTA YOGYAKARTA

A. PENDAHULUAN
Muktamar Muhammadiyah merupakan momentum penting bagi konsolidasi gerakan Muhammadiyah. Sebagai organisasi otonom, Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah mempunyai kewajiban dan tanggung jawab moral untuk mengawal Muhammadiyah agar tetap berjalan sesuai dengan semangat ruh Muhammadiyah 100 tahun yang lalu. Tentu pengawalan ini harus dengan semangat muda yang tidak konservatif. Artinya keterlibatan Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah senantiasa bergerak secara dinamis dan progresif. Hal ini yang mendasari bagi Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Untuk mengadakan LOMBA CABANG DAN RANTING SE- KOTA YOGYAKARTA. Dengan adanya lomba cabang dan ranting ini diharapkan adanya konsolidasi Gerakan Pemuda Muhammmadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah untuk kesiapan menyambut Muktamar Muhammadiyah.

B. NAMA KEGIATAN
Lomba Antar Cabang dan Ranting Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Se- Kota Yogyakarta.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Mempererat silaturahmi antar cabang dan ranting se Kota Yogyakarta.
2. Sebagai syiar untuk merapatkan barisan semua jajaran Pimpinan Pemuda
Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah se-Kota Yogyakarta.
3. Menambah kualitas wawasan, pengetahuan, dan ketrampilan bagi kader
muda untuk lebih berperan aktif di masyarakat.

D. KEGIATAN LOMBA
A. Administrasi Cabang dan Ranting PM-NA
1. Waktu : 1-30 April 2010
2. Tempat : Cabang dan Ranting Masing-masing

B. Debat Kader
1. Waktu : 4 April 2010
2. Tempat : Masjid Gedhe Kauman

C. Pembuatan Blog
1. Waktu : 15 April 2010

D. Penulisan Essay
1. Waktu : a. Penyerahan naskah : 20 April 2010
b. Penilaian : 21 April 2010
2. Tempat : Dikumpulkan di Kotak Lomba Pengumpulan Naskah yang
telah disediakan di kantor PDM Kota Yogyakarta.

E. Inovasi Produk
1. Waktu : 4 April 2010
2. Tempat : TK ABA Kauman

F. Paduan Suara
1. Waktu : 25 April 2010
2. Tempat : Aula PDM Kota Yoyakarta

G. Olahraga Tradisional
1. Waktu : 11-18 April 2010
2. Tempat : Lapangan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta

H. Lomba Ketangkasan Kokam
1. Waktu : 18 April 2010
2. Tempat : SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA
Dapat dilihat dalam edaran Pemberitahuan resmi Ke PcPM dan PCNA Se-kota Yogyakarta atau hubungi CP PAnitia 081931728721 atau 085868213704

Selanjutnya...

Menegakkan Syariat Islam Seutuhnya

Jum'at 12 Februari 2010, jam 19.30 Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah se-kota Yogyakarta kembali bersama mengadakan kajian Padi Melati yang pada kesempatan ini didampingi oleh Ustadz Meta Maulana yang juga merupakan kader Pemuda Muhammadiyah Wirobrajan.
Dalam kesempatan ini, Ustadz Meta memberikan sebuah paparan singkat kepada para jama'ah yang hadir untuk lebih mengenal islam secara Global, dalam artian menyeluruh.
Manusia yang merupakan khalifah di bumi mendapatkan tugas istimewa dari Allah untuk memimpin dan melestarikannya. Tugas itu diberikan dalam rangka untuk kebahagiaan ummat manusia itu sendiri di dunia dan akhirat. Kebahagiaan itu bisa berupa bahagia harta, bahagia batin, keluarga, dsb. Sementara kebahagiaan itu bersumber pada kebahagiaan yang hakiki yaitu ketika mendapatkan Ridlo dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Dan Ridlo dari Allah SWT didapatkan ketika manusia melaksanakan aturan aturan dalam Dinul Islam.
Dalam paparannya, Dinul Islam merupakan sistem yang utuh yang tidak dapat dipisah pisahkan antara satu dengan yang lainnya. Denbgan kata lain kesemuanya terkait satu sama lain. Dalam firman Allah, dipaparkan oleh beliau bahwa ada perintah bagi kita untuk masuk islam secara kaffah ( menyeluruh ) dan jangan mengikkuti langkah langkah syetan. Dan sistem itulah yang biasa kita sebut sebagai Syariat Islam, sehingga penegakkan syariat Islam harus ditegakkan seluruhnya, tidak setengan setengah.
Syariat ISlam menurut pengertian bahasa, adalah jalan yang lurus, juga berarti sumber air yang mengalir. Sementara menurut istilah Syariat Islam berarti segala sesuatu apa apa yang ditentukan oleh Allah SWT kepada hamba hambaNya. Dan ketentuan Allah itu merupakan pemberian kehidupan secara jasmani dan ruhani. Kedua pengertian menurut bahasa dan istilah memiliki kesamaan arti yaitu memberi kehidupan. Bagaikan air maka syariat islam merupakan sumber kehidupan, kebahagiaan bagi manusia. Dengan syariat Islam maka akan tumbuh kecintaan/ keimanan yang akan terlihat dalam amal keseharian manusia.
Syariat Islam sebagai sumber kehidupan, terdiri dari iman, tauhid, akhlaq, aqidah, dan muamalah. Adapun tatanan syariat adalah untuk pribadi, keluarga, masyarakat, dan tata negara.
Demikianlah, paparan singkat dari UStadz Meta Maulana, harapannya bisa dikembangkan oleh masing masing individu Angkatan Muda Muhammaduyah untuk bisa menegakkan syariat secara menyeluruh, diawali dari pelaksanaan syariat dari diri pribadi masing masing.

Selanjutnya...

Wednesday, February 3, 2010

Kajian Pimpinan Season 5

Salam Nasyiah..........
Setelah 4 kali mengadakan kajian pimpinan, PDNA Kota Yogyakarta kembali menggelar kajian pimpinan yang ke -lima pada tanggal 29 Januari 2010 jam 17.00 di rumah saudari Masyitah binti Marwan, Kotagede. Bertepatan dengan rapat rutin Pimpinan, pada kesempatan ini Kajian diisi Oleh Bapak M Ali, dan mengangkat tema : Berguru pada Binatang.
Pada Kajian ini kembali kita diingatkan bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu itu pasti ada hikmahnya. Meski Allah menciptakan manusia dengan keistimewaannya jika dibandingkan dengan binatang, tetapi dalam Al Qur'an telah diajurkan kepada manusia untuk bisa membaca ayat ayat kauliyah dan kauniyah. Salah satunya adalah dengan membaca/ memetik ilmu yang ada pada perilaku hidup binatang LEbah.
Dalam Al Qur'an binatang lebah dimuliakan dengan dijadikannya An Nahl sebagai nama salah satu surat dalam al Qur'an. Ada 4 hal yang bisa kita ambil ilmu dalam kehidupan lebah :
1. Bahwa tata kehidupan lebah telah memiliki pembagian tugas/ job description yang jelas. Disini Nasyiah juga dituntut untuk bisa melaksanakan pembagian peran dan tugas demi terwujudnya tujuan Nasyiatul Aisyiyah dibentuk.
2. Bahwa Lebah selalu mencari dan mendapatkan makanan/sesuatu dari sesuatu yang baik. Ia tidak akan pernah hinggap pada tempat yang kotor dan buruk untuk mencari makanan, tapi dia akan selalu mengambil makanan dari saripati bunga.
Rejeki yang halal dan Thoyyib hendaknya selalu menjadi prioritas utama bagi kehidupan keluarga, karena hal ini bisa saja menjadi permasalahan sampai pada kehidupan bernegara.Sebagai contoh nyata adalah pada pembuatan SIM bagi pengendara, sementara perolehan secara jujur begitu sulitnya, kini telah digampangkan dengan pembuatan SIM tanpa ujian tapi dengan harga yang lebih dan secara kolektif. Lalu bagaimana kita menyikapinya ? salah satunya dengan selalu bershodaqoh untuk membersihkan harta yang telah kita keluarkan/konsumsi ataupun harta yang masih tersimpan.
3. Bahwa Lebah selalu memberikan yang terbaik yang ia punya dan bermanfaat.
Seperti yang kita tahu, bahwa lebah menghasilkan madu yang sangat bermanfaat bagi kita, biasa kita konsumsi sebagai obat ataupun sumber protein bagi tubuh. Seperti halnya Nasyiah, seperti filosofi yang ada juga pada simbol padi, yang selalu dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Demikian sedikit review kajian pimpinan season 5, semoga bermanfaat. Dan kita simak kembali kajian pimpinan PDNA Kota Yogyakarta pada bulan yang akan datang. Insya Allah.

Selanjutnya...

Wednesday, January 27, 2010

CORPS DAKWAH Nasyiah + POSYANDU Remaja = GJDJ = 1000 Ranting

Sejak tahun 60-an Muhammadiyah menggunakan konsep Gerakan Jama'ah Dakwah Jamaah, sebagai konsep dakwah yang kini dirasakan kurang pengimplementasiannya baik dalam induk organisasi Muhammadiyah di tingkat ranting ataupun ORTOM nya. Konsep Gerakan ini pada hakekatnya paling efektif dilakukan untuk memberikan wawasan kepada jama'ah tentang ilmu agama dan ilmu ilmu lain untuk dapat menyelesaikan problematika yang dialami oleh masyarakat yang hidup di sekeliling ranting Muhammadiiyah atau ORTOM itu ada. Tidak hanya sekedar ilmu, konsep ini dibentuk untuk bisa membuat jaringan yang kuat, hubungan persaudaraan yang kokoh dan produktif memahami dan memberikan solusi terbaik terhadap permasalahan hidup jamaah ,masyarakat dan lingkungan yang ada disekitarnya
Pada kenyataannya perwujudan konsep ini masih jauh dari apa yang menjadi hakikat dan harapan konsep ini dibuat, dan kini konsep ini malah bisa dikatakan sering digunakan oleh kelompok lain untuk menampung dan menaungi masyarakat untuk menjalankan misi organisasinya.
Konsep gerakan seribu ranting sendiri yang tengah digalakkan oleh Pimpinan pusat Nasyiatul Aisyiyah beberapa waktu yang lalu, menjadi sulit dilakukan mengingat GJDJ yang menjadi konsep dakwah di tingkat ranting belum diimplementasikan secara optimal. Setelah diadakan brainstorming dari para kader Nasyiah pada Pelatihan Mubalighot Nasyiah Kota Yogyakarta pada bulan Desember 2009 yang lalu, didapatkan indikasi bahwa sebenarnya konsep dakwah tersebut belum sepenuhnya dipahami oleh para Nasyiah,kendala pada Sumber Daya yang memiliki kemampuan menyampaikan dakwah,manajemen waktu, dan kreativitas serta sistematika gerakan yang terpadu dan holistic.
Dengan demikian Nasyiatul Aisyiyah Kota Yogyakarta, memiliki suatu kebijakan untuk mengambil langkah dalam membangun sistematika gerakan yang terpadu dan holistic, disamping membangun sumber daya yang cakap dan kompeten baik dalam penguasaan ilmu ataupun dalam sistem perencanaan dan tindakan.
Sebagai awal, telah dibentuk korps Mubalighot dengan koordinator Saudari Ika dari PCNA Umbulharjo Departemen Dakwah. Dengan adanya korps ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan da'iah di tingkat cabang dan ranting, untuk menghidupkan kembali gerakan jama'ah dakwah jama'ah.
Menjadi istimewa bagi para nasyiah, yang diciptakan sebagai perempuan yang berdaya, dalam dakwahnya nasyiah harus bisa melihat dan merasakan pada apa yang telah dialami dan dihadapi oleh jamaahnya.Merasakan dan melihat pada kehidupan ekonominya, kesehatannya, lingkungannya. Maka dari itu Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kota Yogyakarta, mengajak kepada seluruh Nasyiah untuk bergabung dan bergerak dalam pelayanan terpadu bagi remaja kususnya dalam produktivitas, pemberdayaan, kesehatan reproduksi remaja, kesehatan lingkungan tempat tinggal jamaahnya, dan tidak terlupa kebutuhan ruhiahnya. Yang kesemuanya tergabung dalam gerakan POSYANDU Remaja. Dengan demikian ketika kedua gerakan itu dapat dilaksanakan maka gerakan jamaah dan dakwah jamaah untuk menghidupkan 1000 ranting bisa diimplementasikan secara nyata. Korps Mubalighot + PosYandu Remaja = GJDJ= 1000 ranting.Diharapkan gerakan ini dapat diikuti oleh pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah se-kota Yogyakarta. Bersama, bergerak, dan berjuang membentuk karakter generasi muda yang bermartabat untuk mewujudkan peradaban yang utama.
Dan untuk memenuhi kebutuhan dan peningkatan kualitas da'iyah, maka corps mubalighot akan dipertemukan secara rutin setiap 3 bulan sekali bersamaan dengan diadakannya kajian lintas cabang se-kota Yogyakarta. Di bulan februari ini akan diadakan insya Allah tanggal 21 Februari 2010 bertempat di PCNA Umbulharjo. Segera Ikuti dan mari ber-AKSI.....!!!!!

Selanjutnya...
Template by : syaffa my-syaffa.blogspot.com