Tuesday, May 27, 2008

Eksistensi Muhammadiyah di Tengah Pusaran Arus Gerakan Transnasional

"Akhir-akhir ini muncul fenomena akan kehadiran 'pemain lama yang muncul kembali' dalam arena dakwah Islamiyah di Indonesia. 'Pemain' tersebut tak lain dan tak bukan adalah gerakan transnasional yang mengundang apresiasi beragam dari warga Muhammadiyah dan NU yang telah memainkan peranan panjang dan signifikan dalam proses dakwah di Indonesia." Demikian disampaikan Erni Zuhriyati, S.S., S.IP., anggota Departemen Dakwah Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah pada Turba PWNA DIY ke PDNA Kota Yogyakarta, Ahad, 25 Mei 2008 di Masjid Al Ahzar, Suryowijayan. Acara tersebut dihadiri seluruh anggota PDNA Kota Yogyakarta dan PCNA se-Kota Yogyakarta. Turba kali ini merupakan rangkaian turba yang diselenggarakan ke 5 PDNA di lingkup PWNA DIY. Tema yang diangkat adalah "Mengenal Gerakan Islam Transnasional; Bagaimana Nasyiah Menyikapinya?"

"Gerakan Islam transnasional adalah sebuah gerakan Islam yang mempunyai ideologi amar ma'ruf nahi munkar dalam ranah politik dan tidak tersekat pada batas-batas territorial bangsa dan negara. Gerakan ini muncul sebagai implikasi atau imbas dari situasi politik, agama, dan sosial di dalam sebuah kawasan Islam tertentu yang kemudian meluaskan eksistensi ideologi dan gerakannya ke seluruh dunia Islam. Gerakan tersebut di antaranya adalah Ikhwanul Muslimin (IM), Hizbut Tahrir (HT), dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), tambahnya."

Menyikapi banyaknya generasi muda Muhammadiyah yang berubah haluan memilih meninggalkan Muhammadiyah, Erni menyarankan agar konstelasi gerakan transnasional tidak perlu disikapi dengan euforia yang memuncak, tetapi disikapi dengan wajar dan rasional, dipahami sebagai fenomena strategi perjuangan umat Islam yang sah sesuai dengan kondisi dan situasi zaman, tanpa mengesampingkan organisasi yang telah ada, Muhammadiyah. "Dengan pemahaman yang mendalam akan ruh spirit gerakan Muhammadiyah yang berlandaskan Al Qur'an dan Sunnah, maka sebenarnya tidak ada alasan untuk meninggalkan Muhammadiyah, imbuhnya."

Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan beberapa informasi dari PWNA DIY mengenai Muktamar XI Nasyiatul Aisyiyah yang akan diselenggarakan pada tanggal 18-21 November 2008 di Makassar dan SK PP Muhammadiyah tentang Pilkada. Terkait dengan muktamar, PWNA DIY menghimbau kepada segenap Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang di DIY untuk segera mempersiapkan peserta, dana, dan materi yang akan disampaikan di muktamar. (ima)

0 comments:

Template by : syaffa my-syaffa.blogspot.com