Tuesday, October 27, 2009

Sumpah Pemuda Vs Ikrar Islam

Hari ini tanggal 28 Oktober, kita diingatkan kembali pada peristiwa 81 tahun lalu tepatnya pada tahun 1928 yang mengisyaratkan pada seluruh pemuda bangsa ini untuk bersatu padu, merasa senasib hingga memunculkan sikap nasionalisme dan patriotisme untuk melawan penjajahan saat dimana bangsa Indonesia sedang dibawah kendali dan kekuasaan bangsa asing.
Dari perwakilan seluruh daerah, Seluruh Pemuda Indonesia menyatakan berbahasa, berbangsa dan bertanah air satu, Indonesia. Dan apa yang dilakukan oleh para Pemuda pada masa itu telah menghantarkan bangsa Indonesia pada pintu gerbang kemerdekaan dari kekuasaan bangsa asing, dengan seluruh pengorbanan jiwa raga yang tidak sedikit tentunya.
Menengok keberhasilan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Mengajak kepada para Nasyiah kususnya, terlebih ummat Islam pada umumnya, untuk sejenak melihat apa yang selalu kita ikrarkan dalam sholat kita, saat kita pertama kali melafalkan Rukun Islam pertama kita. Bahwa kita selalu menyatakan Allah kita satu, Rasul kita satu, yaitu Muhammad SAW. Dan sebagai ikrar tertinggi yang selalu kita pegang teguh, seharusnyalah tidak hanya kita ikrarkan di lisan saja. Ikrar tersebut sepantasnya kita ikrarkan dengan segenap hati dan jiwa raga dengan perwujudan dalam amal keseharian kita.
Bahwa hidup kita di dunia untuk beribadah hanya pada Allah semata.Baik itu ibadah yang bersifat muamalah ataupun ibadah yang sudah diatur dan diberikan tuntunanNya melalui contoh yang diberikan pada Nabi Muhammad SAW, yang kemudian disampaikan pada ummat islam di seluruh penjuru dunia.
Allah telah menjadikan Islam sebagai agama yang sempurna, didalamnya diatur segala permasalahan yang ada di dunia dan akhirat. Sehingga marilah Nasyiah, mari ummat Islam, kita janganlah ragu, kita kembali teguhkan ikrar kita untuk ber-Islam dengan sebenar benarnya, karena dengan keyakinan yang teguh, kebanggaan, kepercayaan untuk bisa menang dalam mengusung panji panji kebenaran dan melawan praktik kemungkaran akan terus tumbuh, dan dengan adanya Ridlo Ilahi, Islam akan kembali dalam kemenangan yang besar. Dengan keyakinan yang teguh, kita bisa menepis segala arus olakan yang selalu merongrong dan menghadang ummat Islam saat ini, baik dalam kehidupan berbangsa dan ber-negara, di Indonesia ataupun di ranah Internasional.
Ummat Islam adalah ummat mayoritas yang mendiami negeri Indonesia ini, tapi bisa kita lihat bagaimana momrot-nya ( rusaknya ) sistem negara ini dibangun, bangsa ini terjajah di negeri sendiri, banyak generasi muda tak lagi punya pegangan untuk melangkah jauh ke depan, tidak sedikit para pejabat dan aparat pemerintah yang menjalankan roda kekuasaan dengan seenak hati dan pikirannya, berjuta orang masih jauh dari kondisi sejahtera,kerusakan alam yang begitu meprihatinkan, padahal Islam telah mengajarkan bagaimana membangun sebuah pemerintahan,Islam telah memberikan peringatan kepada para pemimpin yang lalai,Islam selalu tegas kepada orang munafik dan penghianat, Islam memberikan kewajiban untuk selalu menuntut ilmu, Islam memberikan solusi pada seorang yang miskin, Islam mengajarkan ummatnya untuk bekerja keras dan disiplin,Islam mengajarkan untuk mencintai lingkungan, dan semua perihal di dunia ini telah diatur dalam Islam.
Ironis memang, mayoritas pendudulk bangsa ini adalah ummat Islam, tetapi kodisi bangsa ini tak lagi mencerminkan kehidupan yang Islami.Karena kita terlupa bahwa semua amal kita hanya lillahi ta'ala, kadang kita terbuai akan kekayaan yang berlimpah, kadang kita tersilaukan oleh gelar derajat di mata manusia, kadang hati kita tertutup oleh nafsu syetan, karena hati kita jauh dari Illah.
Nah, momment Sumpah Pemuda ini, Apa yang bisa Nasyiah dan ummat Islam berikan untuk negeri ini, Jawabannya, ada pada konsekuensi kita dalam ber-ikrar Islam, mengucapkan dua kalimat syahadat dengan hati, lisan dan perbuatan.Kembali kita teguhkan perintah dan larangan Allah SWT, kembali kita suri tauladani Muhammad Rosulullah. Niscaya penyelenggaraan tata negara, tata kehidupan berbangsa menjadi lebih baik.
Dengan ber-ikrar Islam yang benar, insya Allah nilai nilai persatuan dan kesatuan bangsa ini akan selalu terjaga, karena dalam Islam ada sikap toleransi yang selalu dijunjung tinggi....lakum diinukum wa liya diin ( Bagimu agamamu, bagiku agamaku ).
Jadi, jangan takut wahai Nasyiah jika kita lupa teks Sumpah Pemuda, yang penting kita tidak melupakan untuk mengamalkan apa yang sudah kita ikrarkan...Ikrar Islam...juga amanat Pemuda 81 tahun lalu untuk selalu bersatu padu...Islam Jaya !!
Hidup Indonesia !! (mm@)

0 comments:

Template by : syaffa my-syaffa.blogspot.com